Kasus COVID-19 Di Indonesia

0

Terkonfirmasi

0

Dalam Perawatan

0

Sembuh

0

Meninggal


Kasus COVID-19 Di Kabupaten Pinrang

Terakhir Diperbarui : Minggu, 17/04/2022
0 Kasus Dalam Perawatan / Penanganan
0 ISOLASI MANDIRI
0 DIRAWAT RUMAH SAKIT
0 DUTA COVID-19
Kasus Kumulatif
Kontak erat 4310
Suspek 869
Probable 61
Konfirmasi(+) 1407
Sembuh 1307
Duta COVID-19 146
Meninggal 100

INFOGRAFIS

BERITA DALAM NEGERI

FAQ

Pertanyaan Yang Paling Sering Ditanyakan (?)

Penyakit Coronavirus 2019 adalah penyakit menular yang disebabkan oleh SARS-CoV-2, salah satu jenis Coronavirus. Penyakit ini mengakibatkan pandemi Coronavirus 2019–2020. Penderita COVID-19 dapat mengalami demam, batuk kering, dan kesulitan bernapas. Sakit tenggorokan, pilek, atau bersin-bersin lebih jarang ditemukan. Pada penderita yang paling rentan, penyakit ini dapat berujung pada pneumonia dan kegagalan multiorgan serta menyebabkan kematian.
Sumber: Wikipedia

Dokter dan ilmuwan hingga kini masih berusaha memahami gambaran lengkap virus tersebut. Gejala yang paling umum ditemukan:
1.Demam
2.Batuk
3.Sesak Nafas Berat
4.Sakit Kepala
Pasien Covid-19 lainnya melaporkan:
1.Sakit Tenggorokan
2.Pilek
3.Muntah-Muntah
Sebagian besar orang hanya akan mengalami gejala ringan, namun di kasus-kasus yang tertentu, infeksi dapat menyebabkan pnemonia dan kesulitan bernapas. Pada sebagian kecil kasus, infeksi virus corona bisa berakibat fatal. Orang lanjut usia (lansia) dan orang-orang dengan masalah kesehatan seperti tekanan darah tinggi, gangguan jantung atau diabetes kemungkinan mengalami sakit lebih serius.

Karena gejala-gejalanya mirip flu biasa, maka perlu dilakukan tes untuk memastikan apakah seseorang terinfeksi virus corona. Tes tersedia di rumah sakit-rumah sakit rujukan bagi orang yang mengalami gejala-gejala atas dasar perintah dokter.

Kunci pencegahan virus corona (COVID-19): Sering suci tangan pakai sabun dan air mengalir, hindari menyentuh muka, jauhi orang yang menunjukkan gejala (demam, batuk kering, kelelahan), bila batuk atau bersin: tutup mulut dan hidung dengan siku terlipat atau tisu yang dibuang langsung ke tempat sampah tertutup setelah dipakai.
Sumber: World Health Organization, Red Cross International, Kementerian Kesehatan
Via: CNN Indonesia

1. Tetap di rumah jika kondisi badan tidak fit agar tidak menulari orang lain.
2.Gunakan masker dan jaga etika bersin/batuk.
3. Hubungi NTPD 112 atau hotline Dinkes Kota Makassar: 0852 5587 5751, 0813 4272 0062, 0811 468 894
4.Ceritakan lengkap kondisi fisik dan riwayat perjalanan.
5.Pihak berwenang akan mengarahkan Anda pada rumah sakit dan tindakan yang tepat.
Sumber: World Health Organization, Red Cross International, Kementerian Kesehatan
Via: CNN Indonesia

Jika gejala yang dialami menyerupai gejala Covid-19 pada umumnya, Anda sebaiknya segera memeriksakan diri ke Dokter di puskesmas atau faskes terdekat sesuai BPJS Kesehatan. Dokter tersebut yang akan memutuskan apakah Anda terjangkit Covid-19 untuk dirujuk ke Rumah Sakit Rujukan Pemerintah yang menangani Covid-19.

Tidak. Gejala yang dialami penderita Covid-19 berbeda-beda tergantung kondisi daya tahan tubuh. Bisa jadi hanya satu, beberapa, atau semua gejala.

Untuk pemeriksaan Covid-19, warga yang merasakan gejalanya bisa konsultasi ke dokter di Puskesmas atau faskses terdekat sesuai BPJS Kesehatan untuk diperiksa. Dokter tersebut yang akan memutuskan apakah Anda terjangkit Corona atau tidak sebelum dirujuk ke Rumah Sakit Rujukan Pemerintah yang menangani Covid-19. Dengan demikian, pemeriksaan tersebut tidak dipungut biaya.

WHO menyatakan tidak akan mengeluarkan imbauan bepergian karena merupakan kewenangan masing-masing negara. Anda yang bepergian ke luar negeri diimbau memantau status negara tujuan di aplikasi Safe Travel.

Bagi lansia, penderita penyakit kronis, atau yang sedang tidak fit, hindari bepergian ke daerah terdampak.
Sumber: World Health Organization, Red Cross International, Kementerian Kesehatan
Via: CNN Indonesia

Sampai saat ini, belum ada obat khusus yang disarankan untuk mencegah atau mengobati penyakit yang disebabkan virus corona baru (COVID-19). Mereka yang terinfeksi virus harus menerima perawatan yang tepat untuk meredakan dan mengobati gejala, dan mereka yang sakit serius harus dibawa ke rumah sakit. Sebagian besar pasien sembuh karena perawatan untuk gejala yang dialami.

Beberapa perawatan spesifik saat ini tengah diteliti, dan akan melalui uji klinis. WHO membantu mempercepat upaya penelitian dan pengembangan dengan sejumlah mitra.
sumber: WHO

Para ahli masih mempelajari dampak COVID-19 terhadap manusia, tetapi sejauh ini lansia dan orang-orang yang sudah memiliki masalah kesehatan (seperti tekanan darah tinggi, penyakit jantung, penyakit paru-paru, kanker atau diabetes) terindikasi mengalami sakit yang lebih parah.
sumber: WHO

Pemindai termal efektif mendeteksi orang yang mengalami demam (yaitu memiliki suhu tubuh lebih tinggi dari normal), yang bisa terjadi karena infeksi.

Namun, pemindai termal tidak dapat mendeteksi orang yang terinfeksi tetapi belum menunjukkan demam. Ini karena dibutuhkan antara 1 dan 14 hari sebelum orang yang terinfeksi menjadi sakit dan mengalami demam.
sumber: WHO

Virus corona biasanya menunjukkan gejala-gejala dalam 1 – 14 hari. Karena itu, orang yang dicurigai harus diisolasi selama 14 hari, baik di rumah sakit, rumah atau lokasi lain dan dipantau gejala-gejala yang muncul seperti demam, batuk atau sesak napas. Untuk memastikan infeksi virus corona, suspek dapat mengikuti tes beberapa kali.

Selama isolasi, suspek harus mengikuti semua perintah petugas kesehatan untuk mencegah penyebaran virus. Di lain pihak, petugas kesehatan dan kita bersama harus selalu menunjukkan empati dan kasih sayang. Mereka yang diisilolasi biasanya mengalami kesepian, kekhawatiran dan yang jelas, sakit yang mereka alami bukanlah kemauan mereka sendiri. Anda dapat mendukung mereka dengan mencari tahu kebutuhan-kebutahan mereka dan membantu sejauh yang Anda bisa.

Lampu UV sebaiknya tidak digunakan untuk mensterilkan tangan atau area kulit lainnya karena radiasi UV dapat menyebabkan iritasi kulit.
sumber: WHO

Ingat, masker sebaiknya hanya digunakan tenaga kesehatan, orang yang merawat orang sakit, dan orang-orang yang memiliki gejala-gejala pernapasan, seperti demam dan batuk.
  • Sebelum menyentuh masker, cuci tangan dengan sabun dan air mengalir atau cairan pembersih berbahan alkohol (minimal 60%)
  • Ambil masker dan periksa apakah ada sobekan atau lubang
  • Pastikan arah masker sudah benar (pita logam terletak di sisi atas)
  • Pastikan sisi depan masker (sisi yang berwarna) menghadap depan
  • Letakkan masker di wajah Anda. Tekan pita logam atau sisi masker yang kaku sampai menempel sempurna ke hidung
  • Letakkan masker di wajah Anda. Tekan pita logam atau sisi masker yang kaku sampai menempel sempurna ke hidung
  • Tarik sisi bawah masker sampai menutupi mulut dan dagu
  • Setelah digunakan, lepas masker, lepas tali elastis dari daun telinga sambil tetap menjauhkan masker dari wajah dan pakaian, untuk menghindari permukaan masker yang mungkin terkontaminasi.
  • Segera buang masker di tempat sampah tertutup setelah digunakan
  • Bersihkan tangan setelah menyentuh atau membuang masker/ Cuci tangan pakai sabun dan air mengalir atau bila tidak tersedia, cairan pembersih berbahan alkohol (minimal 60%)
sumber: WHO

Belum dipastikan berapa lama virus penyebab COVID-19 bertahan di atas permukaan benda, tetapi perilaku virus ini menyerupai jenis-jenis coronavirus lainnya. Penelitian coronavirus, dan juga informasi awal tentang virus penyebab penyakit COVID-19, mengindikasikan virus dapat bertahan di permukaan benda antara beberapa jam hingga beberapa hari. Lamanya virus bertahan mungkin dipengaruhi kondisi-kondisi yang berbeda (seperti jenis permukaan, suhu atau kelembaban lingkungan).

Jika Anda merasa suatu permukaan mungkin terinfeksi, bersihkanlah dengan disinfektan sederhana untuk membunuh virus dan melindungi diri Anda dan orang lain. Cuci tangan Anda dengan sabun dan air mengalir atau bila tidak tersedia, cairan pembersih berbahan alkohol (minimal 60%). Hindari menyentuh mata, mulut, atau hidung Anda.
sumber: WHO

Masa inkubasi adalah jangka waktu antara terjangkit virus dan munculnya gejala penyakit. Pada umumnya masa inkubasi COVID-19 diperkirakan berkisar dari 1 hingga 14 hari, umumnya sekitar lima hari. Perkiraan ini akan diperbarui seiring dengan tersedianya lebih banyak data.
sumber: WHO

Virus dapat berpindah secara langsung melalui percikan batuk dan napas orang terinfeksi yang kemudian terhirup orang sehat. Virus juga dapat menyebar secara tidak langsung melalui benda-benda yang tercemar virus akibat percikan atau sentuhan tangan yang tercemar virus. Virus bisa tertinggal di permukaan benda-benda dan hidup selama beberapa jam hingga beberapa hari, namun cairan disinfektan dapat membunuhnya.

Jika tangan tercemar percikan, virus dapat menyebar melalui sentuhan antar-orang, karena itu penting untuk sering mencuci tangan pakai sabun dan air mengalir serta sementara waktu, menghindari bersalaman atau saling mencium pipi.

Pertama, Anda membutuhkan informasi yang akurat untuk melindungi Anda dan keluarga dari infeksi. Dengarkan panduan dari pihak berwenang dan ikut sampaikan informasi akurat tentang bagaimana mencegah penularan antar individu maupun di dalam komunitas. Yang perlu Anda perhatikan sebetulnya sama dengan persiapan untuk keadaan darurat pada umumnya, yaitu:

Pastikan anggota rumah tangga yang dalam pengobatan memiliki persediaan yang cukup untuk 30 hari
Siapkan persediaan makanan setidaknya untuk 3 hari
Siapkan persediaan sabun dan air untuk mencuci tangan pakai sabun
Cari tahu rencana tanggap darurat sekolah atau tempat kerja dan usahakan mendapat informasi terkini.
Bagi nomor kontak Anda pada keluarga, kawan dan tetangga untuk berjaga-jaga bila dibutuhkan9.

Orang lansia paling rentan terhadap infeksi virus corona, khususnya mereka yang memiliki sistem kekebalan tubuh lemah atau memiliki masalah pernapasan. Anda dapat melindungi mereka dengan memotivasi mereka untuk sering mencuci tangan pakai sabun dan air mengalir. Saat mengunjungi mereka, Anda pun harus cuci tangan pakai sabun. Bila Anda demam, batuk atau sesak napas, jangan kunjungi lansia atau orang-orang yang fisiknya lemah. Sebagai pengganti, Anda dapat berkomunikasi via telepon atau cara lain.

Orang lansia atau mereka yang memiliki masalah kesehatan sebaiknya menghindari keramaian seperti festival, pasar atau kegiatan lain yang mendatangkan keramaian. Anda dapat membantu mereka dengan mengerjakan tugas mereka sambil berhubungan via telepone. Bagi lansia, berada di rumah terus bisa membuat kesepian, namun Anda bisa menggembirakan mereka dengan membantu mereka tetap berhubungan dengan dunia luar dengan beragam teknologi komunikasi.

Berikut ini 4 cara pencegahan yang dapat Anda dan keluarga Anda lakukan:
1. Sering cuci tangan pakai sabun dan air mengalir atau bila tidak tersedia, cairan pembersih tangan berbahan alkohol (60%)
2. Tutup mulut dan hidung saat bersin atau batuk dengan siku terlipat atau tisu yang langsung dibuang ke tempat sampah tertutup setelah dipakai
3.Jaga jarak bicara minimal 1 meter. Jauhi orang yang terlihat memiliki gejala-gejala flu
4.Bila Anda atau keluarga Anda mengalami demam, batuk atau sesak napas, segera cari pengobatan medis

Ingat bahwa Anda tidak disarankan menggunakan masker kecuali memiliki gejala seperti demam, rasa lelah dan batuk kering. Agar tetap aman, cuci tangan pakai sabun dan air mengalir atau bila tidak tersedia, cairan pembersih tangan berbahan alkohol (min 60%), jauhi orang yang menunjukkan gejala sakit dan bila Anda batuk atau bersin, tutup dengan siku terlipat atau tisu yang segera dibuang ke tempat sampah tertutup selesai digunakan.

Sementara ini, jangan bersalaman dengan orang lain atau saling menyentuh muka tapi gunakan cara bersalaman lain yang aman atau tidak saling menyentuh. Dalam keramaian, semisal di pasar atau di dalam bis, jaga jarak dengan orang lain, minimal sejauh jangkauan lengan (1 meter).

Selalu cuci tangan pakai sabun atau dengan cairan pembersih saat sampai di tempat kerja atau tujuan dan saat sampai kembali di rumah. Bila tersedia cairan pembersih gratis di tempat umum, gunakan untuk membersihkan tangan.

Pastikan keluarga menerapkan perilaku bersih, yaitu sering cuci tangan pakai sabun dan air mengalir, di antaranya saat mereka tiba di rumah, sebelum makan dan setelah menggunakan kamar mandi.

Secara teratur bersihkan permukaan benda-benda yang sering tersentuh tangan, seperti saklar lampu atau gagang pintu dengan lap, tisu atau carian disinfektan. Cuci baju yang telah terpakai dengan deterjen dengan takaran sesuai label.

Langkah 1: basahkan tangan dengan air mengalir

Langkah 2: sabuni tangan

Langkah 3: gosok semua permukaan tangan, termasuk telapak dan punggung tangan, sela-sela jari dan kuku, selama minimal 20 detik

Langkah 4: bilas sampai bersih dengan air mengalir

Langkah 5: keringkan tangan dengan kain bersih atau tisu pengering tangan yang harus dibuang ke tempat sampah segera setelah digunakan

Seringlah cuci tangan pakai pakai sabun, seperti sebelum makan, setelah batuk atau bersin, sebelum menyiapkan makanan, saat ke kamar mandi. Jadikan kebiasaan untuk mencuci tangan pakai sabun setelah dari luar rumah atau sebelum memasuki sekolah atau tempat lain dengan anak.

Bila sabun dan air mengalir tidak tersedia, gunakan cairan pembersih tangan yang berbahan alkohol (minimal 60%).

Seseorang yang merencanakan perjalanan ke luar negeri harus selalu memeriksa nasihat perjalanan (travel advisory) untuk negara tujuan termasuk pembatasan-pembatasan memasuki wilayah, syarat karantina saat masuk atau nasihat perjalan lainnya.

Saat perjalanan, semua orang tua harus mengikuti standar perilaku bersih untuk mereka sendiri dan anak-anak. Perhatikan hal-hal berikut:
1. Sering cuci tangan pakai sabun dan air mengalir atau bila tidak tersedia, gunakan cairan pembersih tangan berbahan alkohol (minimal 60%)
2.Saat batuk atau bersin, tutupi mulut dan hidung dengan siku terlipat atau tisu, yang langsung dibuang ke tempat sampah tertutp setelah digunakan
3. Jaga jarak minimal 1 dengan orang lain. Hindari orang yang batuk atau bersin
Karena itu, orang tua harus menyiapkan perlengkapan cairan pembersih tangan, tisu pembersih/ pengering dan tisu atau lap disinfektan. Saran tambahan: di pesawat atau kendaraan lain, bersihkan kursi, sandaran tangan, layar LCD dan sebagainya dengan tisu disinfektan. Di hotel atau tempat akomodasi lain, gunakan tisu atau lap disinfektan untuk membersihkan permukaan bidang benda-benda yang tersentuh tangan, pegangan pintu, remote control dan lainnya.

CONTACT